Minggu, 16 Juni 2013

Merpati Desa

Merpati itu terbang tinggi,
untuk kesekian kalinya meninggalkan sangkar.
Diturutkanya kata hatinya,emosinya,egonya
dan galau cemburunya.
Membawa angan-angannya dari desa,
sejak itu jalannya pintas, tak peduli tata krama.
Sayang sekali suratan takdir menanti, pintupun terkunci,
dan kuncinya patah belah.
Merpati suci tak sadar cuma menganyam mimpi,
mimpi pun buyar menjelang pagi.

Duh..merpati desa tak dengar kata
Terkulai tak berdaya dikilau asmara sesaat,
sebab semuanya cuma fatamorgana.
Mau pulang, hidup kelam pun di jelang
Di ujung nafsu pasrahmu tak rela,
Ketika senja ; diri penuh noda


by : ken

0 komentar :

Posting Komentar