Rendra yang dijuluki “Si Burung Merak” adalah salah satu penyair dan budayawan terbaik yang dimiliki negeri ini rendra dilahirkan di solo 7 november 1935. Mula-mula ia bernama Willibrodus Surendra Broto, namun setelah memeluk islam ia merubah namanya menjadi Wahyu Sulaiman Rendra. W.S. Rendra wafat pada Kamis, 6 Agustus 2009, pukul 22.30 karena sakit.
Gambar W.S. Rendra sedang Berpuisi
Pengaruh WS Rendra dalam kesusastraan indonesia begitu dahsyat. Karya-karyanya seperti drama Orang-orang di Tikungan Jalan, Selamatan Anak Cucu Sulaiman hingga Kasidah Barzanji dan puisi Ballada Orang-Orang Tercinta, Sajak-sajak Sepatu Tua, Mencari Bapak, Potret Pembangunan Dalam Puisi dan masih banyak lagi, menjadi pijakan dalam dunia sastra indonesia.
Berikut salah satu puisi rendra yang terkenal yang berjudul “Lautan” :
Daratan adalah rumah kita
dan lautan adalah kebebasan
langit telah bersatu dengan samudra
dalam jiwa dan dalam warna
Ke segenap arah
berlaksa-laksa hasta
di atas dan di bawah
membentang warna biru muda
tanpa angin
mentari terpancang
bagai kancing dari tembaga
Tiga buah awan yang kecil dan jauh
berlayar di langit dan di air
bersama dua kapal layar
bagai sepasang burung camar
dari arah yang berbeda
Sedang lautan memandang saja
dihadapan wajah lautan
nampak diriku yang pendusta
Disini semua harus telanjang
bagai ikan di lautan
dan burung di udara
Tak usah bersuara !
Janganlah bersuara !
Suara dan kata terasa dena
Daratan adalah rumah kita,
dan lautan adalah rahasia
0 komentar :
Posting Komentar